Cinta itu rumit. Bahkan gue sulit ngedefinisiin cinta karena gue sulit untuk mengerti hati gue, kenapa gue bisa jatuh cinta? Kalo loe maksa gue untuk ngejelasin apa alasan gue bisa tertarik terhadap satu cewek, gue ga tau. Gue ga punya alasan untuk itu. Memang kalo menurut pandangan mata terus ditransfer ke otak lalu diterjemahkan, bisa aja cewek yang gue lihat adalah cewek dengan kualitas standar menurut terjemahan otak gue akibat dari hasil transferan dari pandangan mata gue itu, dan diaminin banyak orang kalo cewek itu memang standar, tetapi ternyata tanggapan hati gue berbeda. Kata hati gue, gue jatuh cinta sama cewek standar itu tapi gue ga punya alasan, kenapa gue bisa cinta sama cewek yang kata kebanyakan cowok standar itu? Gue ga tau.
Cinta itu ajaib, juga menyimpan banyak misteri. Bahkan hingga sampai saat ini pun, gue ga bisa mecahin kenapa gue bisa jatuh cinta. Apa karena parasnya, harum tubuhnya, pendeknya, tingginya, baik hatinya, pengertiannya, smart-nya, atau apanya?
Tapi menurut gue, itu alasan klasik. Kalo memang itu bisa menjadi alasan, kenapa justru dengan alasan itu banyak pasangan yang malah gagal menjalin hubungan terarah hingga menginjak pelaminan. Katanya sih baik, tapi kenapa ketika sedang hangatnya menjalin hubungan, ditengah-tengah harus putus juga karena dia brengseklah, ga cocoklah, temperamenlah, atau apalah, yang intinya pada alasan final ujung-ujungnya ga baik juga.
Cinta itu seleksi...
Banyak yang mengatakan bahwa dia jadian karena dia saling cinta. Tapi ujung-ujungnya putus juga.
"Kalo gue pacaran, paling lama gue berhubungan itu palingan 8 bulan aja. Kalo gue itung-itung, mantan gue ada 20," kata teman kampus gue curcol akibat baru diputusin ceweknya kemarin.
"Kenapa loe bisa jadian sama dia?" Tanya gue.
"Ya cintalah, masa iya kalo ga cinta gue jadian sama dia," sergah teman gue.
"Terus, cewek loe. Eumm, sorry, mantan cewek loe itu cinta sama loe?"
"Pertanyaan aneh. Bro, kalo dia jadian sama gue, itu artinya, dia juga cinta sama gue. Masa sih loe gitu aja ga ngerti, payah!" Kata teman gue sedikit menahan kesal karena dia masih menyimpan kekecewaan sama ceweknya.
"Nah, terus, kalo misalkan kalian saling cinta, kenapa kalian putus?" Tanya gue seolah pertanyaan itu menjadi pertanyaan retorik yang membuat bungkam teman gue.
Dengan terbata-bata dia menjawab, "ya, namanya juga nyari cinta sejati. Jadi ga apa-apalah, kita juga kan harus pilih-pilih mana yang terbaik buat gue nantinya," katanya seraya menghela napas panjang.
*
Entahlah, gue ga ngerti cinta itu seperti apa. Yang gue tau itu sayang, kasih sayang. Dan perihal gue jatuh cinta sama seseorang, jangan pernah loe bertanya alasannya kenapa. Karena gue ga pernah tau kenapa.
Tapi yang jelas, dalam menjalani suatu hubungan, gue selalu berusaha untuk mengasihi. Mengasihi perasaan hati gue untuk membuat pasangan gue bahagia. Bukan untuk seminggu, sebulan, atau setahun. Tapi selamanya. Selama nafas gue masih mampu menghirup, selama darah gue masih mampu mengalir.
Dan jika memang itu harus terhenti di tengah jalan, tanyakan pada dia yang mengakhiri, tanyakan pada takdir yang menentukan. Gue hanya bisa berencana, selebihnya Tuhan yang berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar